Sejarah Candi Jago yang Tersembunyi

Candi Jago merupakan peninggalan sejarah dari kerajaan Singhasari. Candi jago disebutkan dalam kitab Pararaton pada bab Pupuh 41:4. Nama candi Jago berasal dari istilah Jajaghu yang berarti keagungan yang sering sematkan untuk menyebut tempat suci. Candi Jago sendiri terletak di desa Jago, Tumpang, Malang, Jawa Timur. Candi ini merupakan salah satu candi yang ditinggalkan oleh umat Budha. Candi Jago merupakan salah satu bangunan untuk menghormati Raja Wisnuwardhana yang meninggal pada tahun 1190 saka atau 1280 masehi. Struktur bangunan candi Jago sangat unik karena seperti rumah pemakaman dengan bentuk stupa yang diyakini sebagai perwujudan raja Wisnuwardhana.

Struktur bangunan candi Jago pada awal ditemukan tidak dalam keadaan utuh karena bagian atapnya yang tidak sempurna. Pada salah satu bagian candi sematkan Arcana Mansuri yang kini disimpan di museum Nasional sebagai inventaris berlabel D.214. Candi Jago memiliki dimensi panjang 24 meter, lebar 14 meter, dan tinggi 10 meter. Situs bersejarah ini tidak lagi utuh dan hanya menyisakan bagian kaki bangunan dan sebagian badan bangunan. Diperkirakan bangunan candi ini sudah hancur akibat dari bencana alam yang terjadi di jaman dahulu.  Pada masa sekarang ini candi Jago dijadikan sebagai objek wisata bersejarah yang berhubungan dengan masa Budha pada jaman kerajaan Singhasari. Kerajaan ini merupakan kerajaan yang besar dan memiliki daerah kekuasaan di Jawa Timur.