Ibukota Maladewa Kota yang Kecil dan Padat

 

Kota Male yang hanya berukuran 8,3 km2 ini termasuk ke dalam kota terpadat di dunia. Kota ini lengkapnya memiliki 6 bagian yang terdiri dari pulau-pulau dengan fungsi tersendiri. Para pengunjung kota akan sampai pertama kali pada pulau bandar yang kemudian akan melanjutkan perjalanan pada pulau utama yang pada awalnya merupakan Pulau Raja. Benteng dan istana yang ada di dalamnya kemudian dihancurkan dan kota tersebut dibangun ulang oleh Presiden Ibrahim Nasir setelah monarki di negara ini dibubarkan. Pulau ini sudah menjadi lebih besar karena beberapa tahun ini secara gencar diperluas.

 

Kota ini merupakan kota yang didominasi dengan industri wisata. Industri wisata tersebut menghasilkan 28% dari GDP negara Maladewa. Industri ini dapt dikatakan sebagai sumber penghasilan utama dari negara ini karena pemasukan yang dihasilkan dari pajak juga merupakan pajak dari industri wisata dan kegiatan impor yang juga ditujukan untuk memperlancar industri wisata tersebut.

 

Kota Male hingga saat ini masih menjadi pusat kegiatan ekonomi dimana kebanyakan industri pariwisata berada di Kota ini dan Male adalah kota pelabuhan utama yang sengaja dibuat untuk menampung kapal yang berasal dari terusan suez dan jalur sutera. Hingga saat ini kota pelabuhan masih bergerak aktif dan malah memperluas jangkauan usaha dengan memperbanyak transaksi dan berbagai aturan baru untuk masalah pajak dan transaksi.